Sebuah memo dari Pentagon mengungkap bahwa kapal induk tercanggih dan termahal Amerika Serikat (AS), USS Gerald Ford tidak siap untuk terlibat perang. Kapal induk yang sempat menuai pujian itu mengalami kendala dalam operasi penyebaran.
Kapal induk USS Gerald Ford dibangun dengan dana sekitar USD13 miliar. Menurut memo internal Pentagon yang dilihat oleh Bloomberg, kapal induk tercanggih AS ini harus menjalani desain ulang.
”Keempat sistem mempengaruhi area utama dari operasi penerbangan,” bunyi memo Direktur Uji Operasional dan Evaluasi Departemen Pertahanan AS, Michael Gilmore, yang ditujukan kepada kepada Pentagon dan pembeli senjata Angkatan Laut Frank Kendall dan Sean Stackley, yang dikutip Jumat (22/7/2016).
USS Gerald Ford akan memiliki inovasi terbaru di bidang pembuatan kapal militer, termasuk sebuah dek penerbangan yang ditingkatkan. Reaktor nuklir kapal ini juga diklaim lebih kuat dan mutakhir.
Memo itu menyebut ada kegagalan yang paling serius. ”Tidak mungkin untuk mendukung operasi penerbangan intensitas tinggi,” bunyi memo Gilmore. ”Keandalan jauh di bawah ekspektasi dan jauh di bawah apa yang dibutuhkan untuk berhasil dalam pertempuran.”
USS Gerald Ford dirancang untuk memiliki 11 lift senjata. Kendala ini kemungkinan akan membuat jadwal sejumlah operator kapal perang AS ikut mundur.
Kapal USS Gerald Ford (CVN-78) diharapkan memiliki daya tampung hingga 75 pesawat dan memiliki lima acre dek penerbangan. Kapal mampu membawa 4.660 personel dan meluncurkan sebanyak 220 serangan udara per hari dari dua landasan pacu.
”Dia benar-benar sebuah keajaiban teknologi,” kata Kepala Operasi Angkatan Laut, Laksamana Jonathan Greenert, dalam upacara “pembaptisan” kapal induk itu pada 2013 di galangan kapal Virginia. ”Dia akan membawa pesawat tak berawak, pesawat tempur gabungan dan dia akan menyebarkan laser.” (SindoNews)
Friday, July 22, 2016
Thursday, July 21, 2016
Ketegangan Perbatasan Kian Memanas India Kirimkan 100 Tank di Perbatasan China
Ketegangan diantara dua negara, China dan India, semakin memanas. Terbaru, New Delhi mengerahkan hampir 100 tank ke wilayah yang berbatasan dengan China.
Dalam upaya untuk meningkatkan kehadiran militer di daerah, India telah mengirimkan tank T-72 buatan Rusia ke wilayah Ladakh yang berbatasan dengan China. "Lembah-lembah datar yang sepanjang pegunungan memungkinkan pergerakan lapis baja, selain itu, telah terjadi peningkatan tingkat kekuatan di perbatasan," ujar seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya kepada NDTV.
Tank-tank yang dikirimkan telah mengalami peningkatan signifikan yang lebih baik untuk menghadapi iklim di wilayah itu. "Kami telah membeli aditif khusus dan pelumas untuk medang dengan ketinggian tinggi seperti diesel khusus musim dingin dan aditif untuk sistem pelumasan yang mencegah pembekuan," kata Kolonel Vijay Dalal.
Seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/7/2016), ini menandai resimen ketiga yang ditempatkan di Ladakh oleh India sejak 2014. Ketegangan diantara ke dua negara tetangga ini terjadi baru-baru ini. Awal bulan ini, Angkatan Laut India mengerahkan tiga kapal perang ke Laut China Selatan.
"Kapal-kapal tersebut tengah melakukan kunjungan untuk melakukan latihan dengan Angkatan Laut Malaysia dengan tujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dalam komunikasi serta prosedur SAR," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan India.
Malaysia saat ini bertentangan dengan China atas klaim teritorial di Selat Malaka. Sedangkan Beijing dan New Delhi bersaing dalam mendapatkan kerjasama dengan Nepal. Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli telah menyatakan minat dalam bekerjasama lebih erat dengan pemerintah Cina, namun India tidak mungkin menyerahkan pengaruhnya atas Kathmandu. (OkeZone)
Dalam upaya untuk meningkatkan kehadiran militer di daerah, India telah mengirimkan tank T-72 buatan Rusia ke wilayah Ladakh yang berbatasan dengan China. "Lembah-lembah datar yang sepanjang pegunungan memungkinkan pergerakan lapis baja, selain itu, telah terjadi peningkatan tingkat kekuatan di perbatasan," ujar seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya kepada NDTV.
Tank-tank yang dikirimkan telah mengalami peningkatan signifikan yang lebih baik untuk menghadapi iklim di wilayah itu. "Kami telah membeli aditif khusus dan pelumas untuk medang dengan ketinggian tinggi seperti diesel khusus musim dingin dan aditif untuk sistem pelumasan yang mencegah pembekuan," kata Kolonel Vijay Dalal.
Seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/7/2016), ini menandai resimen ketiga yang ditempatkan di Ladakh oleh India sejak 2014. Ketegangan diantara ke dua negara tetangga ini terjadi baru-baru ini. Awal bulan ini, Angkatan Laut India mengerahkan tiga kapal perang ke Laut China Selatan.
"Kapal-kapal tersebut tengah melakukan kunjungan untuk melakukan latihan dengan Angkatan Laut Malaysia dengan tujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dalam komunikasi serta prosedur SAR," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan India.
Malaysia saat ini bertentangan dengan China atas klaim teritorial di Selat Malaka. Sedangkan Beijing dan New Delhi bersaing dalam mendapatkan kerjasama dengan Nepal. Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli telah menyatakan minat dalam bekerjasama lebih erat dengan pemerintah Cina, namun India tidak mungkin menyerahkan pengaruhnya atas Kathmandu. (OkeZone)
Sunday, July 17, 2016
Lawan Peretas ISIS Pentagon Kembangkan Malware
Serangan ISIS tak cuma dalam aksi nyata, organisasi yang bertanggung jawab atas banyak teror ini juga bergerak di dunia maya. Demi menghambatnya, Pentagon pun mengembangkan malware khusus.
Informasi ini disampaikan oleh salah seorang petinggi Pentagon bernama Michael S. Rogers yang menjabat sebagai US Cyber Command chief Administration. Dijelaskan, institusi tempatnya bernaung telah menyiapkan tim khusus yang akan bekerja untuk mengembangkan sebuah tool untuk melawan pergerakan ISIS di dunia maya.
Tool tersebut digarap dalam bentuk malware dan sesuatu yang disebutnya senjata digital. Pentagon menamai tim khusus yang menanganinya dengan panggilan Joint Task Force Ares. Menurut pihak Pentagon, keberadaan pasukan cyber ini bakal sama pentingnya dengan angkatan bersenjata.
Pasalnya Joint Task Force Ares diharapkan bisa memberi efek serangan yang sama ke ISIS. Malah apa yang dilakukan pasukan cyber ini mungkin malah lebih baik karena tak harus membuat kerusakaan. Contohnya ketimbang melakukan pengeboman ke markas ISIS, Joint Task Force Ares bisa melumpuhkannya hanya dengan mematikan jalur komunikasi.
Joint Task Force Ares ditargetkan untuk beroperasi di Irak dan Suriah yang diyakini sebagai basis operasi ISIS. Meski demikian Pentagon tak menutup kemungkinan kalau ke depannya pasukan cyber bentukannya ini bisa dimanfaatkan secara global. Demikian seperti detikINET kutip dari Engadget, Minggu (17/7/2016). (Sindonews)
Informasi ini disampaikan oleh salah seorang petinggi Pentagon bernama Michael S. Rogers yang menjabat sebagai US Cyber Command chief Administration. Dijelaskan, institusi tempatnya bernaung telah menyiapkan tim khusus yang akan bekerja untuk mengembangkan sebuah tool untuk melawan pergerakan ISIS di dunia maya.
Tool tersebut digarap dalam bentuk malware dan sesuatu yang disebutnya senjata digital. Pentagon menamai tim khusus yang menanganinya dengan panggilan Joint Task Force Ares. Menurut pihak Pentagon, keberadaan pasukan cyber ini bakal sama pentingnya dengan angkatan bersenjata.
Pasalnya Joint Task Force Ares diharapkan bisa memberi efek serangan yang sama ke ISIS. Malah apa yang dilakukan pasukan cyber ini mungkin malah lebih baik karena tak harus membuat kerusakaan. Contohnya ketimbang melakukan pengeboman ke markas ISIS, Joint Task Force Ares bisa melumpuhkannya hanya dengan mematikan jalur komunikasi.
Joint Task Force Ares ditargetkan untuk beroperasi di Irak dan Suriah yang diyakini sebagai basis operasi ISIS. Meski demikian Pentagon tak menutup kemungkinan kalau ke depannya pasukan cyber bentukannya ini bisa dimanfaatkan secara global. Demikian seperti detikINET kutip dari Engadget, Minggu (17/7/2016). (Sindonews)
Militer Armenia Bantah Rumor Kudeta
Otoritas keamanan Armenia membantah kabar terjadinya kudeta di negara yang bertetangga dengan Turki itu. Rumor kudeta ini menyeruak setelah kelompok bersenjata menyerang sebuah kantor polisi dan menuntut pembebasan pemimpin oposisi dan komandan militer Jirair Sefilian.
"Dinas Keamanan Nasional secara resmi mengumumkan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar," bunyi pernyataan militer Armenia, seperti dikutip dari Sky News, Minggu (17/7/2016).
Dalam pernyataan itu, militer Armenia menyatakan, salah satu pria bersenjata dari kelompok penyerang mengatakan bahwa mereka menyandera anggota polisi, termasuk Wakil Kepala Polisi Armenia.
Menurut pihak militer Armenia, kelompok pendukung penyerangan terhadap kantor polisi sengaja menyebarkan sejumlah rumor, termasuk penyerangan terhadap bangunan lain untuk menggambarkan bahwa kudeta tengah berlangsung.
Saat ini, otoritas keamanan Armenia tengah melakukan negosiasi dengan kelompok penyerang untuk membebaskan para sandera. (SindoNews)
"Dinas Keamanan Nasional secara resmi mengumumkan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar," bunyi pernyataan militer Armenia, seperti dikutip dari Sky News, Minggu (17/7/2016).
Dalam pernyataan itu, militer Armenia menyatakan, salah satu pria bersenjata dari kelompok penyerang mengatakan bahwa mereka menyandera anggota polisi, termasuk Wakil Kepala Polisi Armenia.
Menurut pihak militer Armenia, kelompok pendukung penyerangan terhadap kantor polisi sengaja menyebarkan sejumlah rumor, termasuk penyerangan terhadap bangunan lain untuk menggambarkan bahwa kudeta tengah berlangsung.
Saat ini, otoritas keamanan Armenia tengah melakukan negosiasi dengan kelompok penyerang untuk membebaskan para sandera. (SindoNews)
Pasca Upaya Kudeta Turki Tutup Pangkalan Udara Militer AS di Incirlik, Turki selatan
Penguasa militer Turki memblokir akses masuk dan keluar dari Pangkalan Udara Incirlik, Turki selatan yang menjadi rumah senjata nuklir Amerika Serikat (AS) pada hari Sabtu.
Pemblokiran terjadi setelah upaya kudeta militer gagal dan Turki menuduh AS ikut mendalangi kudeta.
Tindakan penguasa Turki dalam memblokir Pangkalan Udara Incirlik diungkap oleh pihak Konsulat AS di Adana, Turki.
”Pemerintah setempat memblokir akses dari dan ke Pangkalan Udara Incirlik. Listrik juga telah diputus,” demikian pesan tertulis dari Konsulat AS di Adana, seperti dikutip Russia Today.
”Silakan menghindari pangkalan udara sampai operasi normal dipulihkan,” lanjut pihak konsulat.
Menurut laporan CNN, listrik untuk fasilitas juga diputus. Penutupan wilayah udara itu dilaporkan telah menyebabkan berhentinya operasi serangan udara AS terhadap kelompok ISIS.
Meski demikian, Sabah Daily mengutip Konsulat AS di Turki pada hari Minggu (17/7/2016) melaporkan bahwa akses ke Pangkalan Udara Incirlik telah dipulihkan.
Penerbangan di wilayah udara Turki juga telah diizinkan kembali. (SindoNews)
Pemblokiran terjadi setelah upaya kudeta militer gagal dan Turki menuduh AS ikut mendalangi kudeta.
Tindakan penguasa Turki dalam memblokir Pangkalan Udara Incirlik diungkap oleh pihak Konsulat AS di Adana, Turki.
”Pemerintah setempat memblokir akses dari dan ke Pangkalan Udara Incirlik. Listrik juga telah diputus,” demikian pesan tertulis dari Konsulat AS di Adana, seperti dikutip Russia Today.
”Silakan menghindari pangkalan udara sampai operasi normal dipulihkan,” lanjut pihak konsulat.
Menurut laporan CNN, listrik untuk fasilitas juga diputus. Penutupan wilayah udara itu dilaporkan telah menyebabkan berhentinya operasi serangan udara AS terhadap kelompok ISIS.
Meski demikian, Sabah Daily mengutip Konsulat AS di Turki pada hari Minggu (17/7/2016) melaporkan bahwa akses ke Pangkalan Udara Incirlik telah dipulihkan.
Penerbangan di wilayah udara Turki juga telah diizinkan kembali. (SindoNews)
Turki Ancam Kobarkan Perang, Jika AS Tak Mau Serahkan Gulen
Turki mengancam akan memerangi Amerika Serikat (AS) jika negara adidaya itu tidak menyerahkan Fethullah Gulen, tokoh oposisi yang diduga menjadi dalang kudeta militer di negeri itu.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, negaranya siap mempertimbangkan untuk memerangi negara yang melindungi Fethullah Gulen. Gulen sendiri saat ini berada di pengasingannya di AS.
"Setiap negara yang melindungi Fethullah Gulen akan menjadi musuh Turki," tegas Yildirim dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Express, Sabtu (16/7/2016).
Pemerintah Turki menuduh Gulen mencoba menciptakan sebuah struktur pararel di kepolisian, pengadilan, media dan Angkatan Bersenjata yang bertujuan untuk mengambil alih negara itu.
Namun, Gulen membantah telah mendalangi aksi kudeta militer yang berujung kegagalan di Turki. Sebaliknya, ia mengutuk aksi perebutan kekuasaan yang menewaskan 160 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang itu.
"Saya mengutuk dalam istilah terkuat terhadap usaha kudeta militer di Turki," kata Gulen. (SindoNews)
![]() |
Turki meminta AS menyerahkan Fethullah Gulen yang diduga menjadi dalang dari kudeta militer |
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, negaranya siap mempertimbangkan untuk memerangi negara yang melindungi Fethullah Gulen. Gulen sendiri saat ini berada di pengasingannya di AS.
"Setiap negara yang melindungi Fethullah Gulen akan menjadi musuh Turki," tegas Yildirim dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Express, Sabtu (16/7/2016).
Pemerintah Turki menuduh Gulen mencoba menciptakan sebuah struktur pararel di kepolisian, pengadilan, media dan Angkatan Bersenjata yang bertujuan untuk mengambil alih negara itu.
Namun, Gulen membantah telah mendalangi aksi kudeta militer yang berujung kegagalan di Turki. Sebaliknya, ia mengutuk aksi perebutan kekuasaan yang menewaskan 160 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang itu.
"Saya mengutuk dalam istilah terkuat terhadap usaha kudeta militer di Turki," kata Gulen. (SindoNews)
Tiga personel polisi Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat Ditembak Mati
Tiga personel polisi Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat (AS) tewas setelah tiga pria melepaskan tembakan membabi buta, Minggu (17/7) waktu setempat. Satu penyerang dilaporkan tewas, sementara dua lainnya masih buron.
“Para petugas di Baton Rouge menanggapi panggilan darurat, saat mereka akhirnya ditembaki oleh seseorang,” kata Walikota Baton Rouge, Kip Holden, seperti dikutip dari Reuters. Lokasi penembakan ada di dekat markas polisi dan jalan raya.
Seorang saksi mata menuturkan, ia melihat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi. Sementara pelaku lainnya yang mengenakan kemeja merah, tergeletak di tempat parkir. Sedangkan pria lainnya melarikan diri.
Polisi menyatakan, mereka mencari lebih dari satu tersangka. Aparat juga meminta masyarakat waspada terhadap orang-orang berpakaian hitam dan membawa senjata laras panjang.
Belum diketahui pasti, apakah ada hubungan antara penembakan ini dengan kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di Baton Rouge dan Minnesota. Kerusuhan itu sendiri pecah setelah tewasnya seorang pria kulit hitam di tangan polisi. (Sindo)
“Para petugas di Baton Rouge menanggapi panggilan darurat, saat mereka akhirnya ditembaki oleh seseorang,” kata Walikota Baton Rouge, Kip Holden, seperti dikutip dari Reuters. Lokasi penembakan ada di dekat markas polisi dan jalan raya.
Seorang saksi mata menuturkan, ia melihat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi. Sementara pelaku lainnya yang mengenakan kemeja merah, tergeletak di tempat parkir. Sedangkan pria lainnya melarikan diri.
Polisi menyatakan, mereka mencari lebih dari satu tersangka. Aparat juga meminta masyarakat waspada terhadap orang-orang berpakaian hitam dan membawa senjata laras panjang.
Belum diketahui pasti, apakah ada hubungan antara penembakan ini dengan kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di Baton Rouge dan Minnesota. Kerusuhan itu sendiri pecah setelah tewasnya seorang pria kulit hitam di tangan polisi. (Sindo)
Subscribe to:
Posts (Atom)