Friday, October 28, 2016

Jet Tempur China Dibidik Jet Tempur Jepang

China dibuat murka oleh tindakan yang dilakukan oleh jet tempur milik Jepang di dekat Laut China Timur. Jet temput Jepang dilaporkan menargetkan sebuah jet China, dan melakukan manuver yang membahayakan jet China.


Juru bicara Kemhan China, Wu Qian menyatakan, jet Jepang bukan hanya mengunci posisi jet China, tapi juga melepaskan proyektil pengecoh. Hal itu dinilai sangat membahayakan pilot jet tempur China.

"Apa yang lebih mengkhawatirkan, ketika pesawat dari Pasukan Bela Diri Jepang menghadapi pesawat Cina, radar mereka menyala. Mereka melepaskan proyektil pengecoh dan menunjukkan aksi tidak profesional dan perilaku provokatif lainnya yang berbahaya," kata Wu.


"Tindakan ini membahayakan pesawat dan personel militer Cina dan adalah akar dari masalah maritim dan udara China dan Jepang," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (27/10).

China mendesak Jepang untuk mengadopsi sikap bertanggung jawab dan mencegah insiden seperti itu terjadi kembali. Sejauh ini pemerintah Jepang belum memberikan komentar mengenai tudingan yang disampaikan oleh China tersebut.  (SindoNews)

Rusia Luncurkan Kapal Selam Super Siluman Veliky Novgorod

Angkatan Laut Rusia meluncurkan kapal selam super siluman terbaru mereka. Kapal selam yang diberi nama Veliky Novgorod akan disebar di Laut Hitam di mana NATO bersiap untuk mengirim ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.
Angkatan Laut Rusia meluncurkan kapal selam super siluman terbaru mereka. Kapal selam yang diberi nama Veliky Novgorod akan disebar di Laut Hitam di mana NATO bersiap untuk mengirim ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.


Rusia Luncurkan Kapal Selam Super Siluman Veliky Novgorod
Rusia meluncurkan kapal selam super siluman Veliky Novgorod yang akan dioperasionalkan di Laut Hitam. Foto/Istimewa

Veliky Novgorod menjadi tambahan kekuatan baru untuk armada Laut Hitam Rusia yang mampu menyerang target di darat, laut, dan bawah air. Kapal selam ini juga bisa mengikuti aktivitas penting angkatan laut Rusia lainnya. Kapal diesel listrik ini memamerkan teknologi stealth canggih  dan peningkatan jangkauan tempur secara resmi diluncurkan di St. Petersburg.

Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia Laksamana Aleksandr Fedotenkov dan CEO galangan kapal Alexander Buzakov hadir di upacara resmi sebelum kapal dipindahkan ke Laut Hitam untuk beroperasi. Buzakov mengatakan bahwa kapal selam lain kelas Varshavyanka, Kolpino, akan diluncurkan pada bulan November mendatang.AL


"Uji coba kelima kapal selam, Veliky Novgorod, telah berhasil diselesaikan dan pada tanggal 25 Oktober akan diserahkan kepada Armada Laut Hitam. Pengalihan kapal selam keenam, Kolpino, sedang berlangsung. Dijadwalkan akan selesai pada 25 November," terangnya seperti dikutip dari laman Express, Jumat (28/10/2016).

Veliky Novgorod dirancang untuk operasi anti kapal dan anti kapal selam di perairan pertengahan mendalam. Kapal ini membawa 52 awak, memiliki kecepatan di bawah air diatas 20 knot dan daya jelajah 4.000 mil. Kapal ini bisa beroperasi di bawah air selama 45 hari dan dipersenjatai dengan 18 torpedo dan rudal permukaan ke udara.
Veliky Novgorod menjadi tambahan kekuatan baru untuk armada Laut Hitam Rusia yang mampu menyerang target di darat, laut, dan bawah air. Kapal selam ini juga bisa mengikuti aktivitas penting angkatan laut Rusia lainnya. Kapal diesel listrik ini memamerkan teknologi stealth canggih  dan peningkatan jangkauan tempur secara resmi diluncurkan di St. Petersburg.

Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia Laksamana Aleksandr Fedotenkov dan CEO galangan kapal Alexander Buzakov hadir di upacara resmi sebelum kapal dipindahkan ke Laut Hitam untuk beroperasi. Buzakov mengatakan bahwa kapal selam lain kelas Varshavyanka, Kolpino, akan diluncurkan pada bulan November mendatang.

"Uji coba kelima kapal selam, Veliky Novgorod, telah berhasil diselesaikan dan pada tanggal 25 Oktober akan diserahkan kepada Armada Laut Hitam. Pengalihan kapal selam keenam, Kolpino, sedang berlangsung. Dijadwalkan akan selesai pada 25 November," terangnya seperti dikutip dari laman Express, Jumat (28/10/2016).

Veliky Novgorod dirancang untuk operasi anti kapal dan anti kapal selam di perairan pertengahan mendalam. Kapal ini membawa 52 awak, memiliki kecepatan di bawah air diatas 20 knot dan daya jelajah 4.000 mil. Kapal ini bisa beroperasi di bawah air selama 45 hari dan dipersenjatai dengan 18 torpedo dan rudal permukaan ke udara.  (SindoNews)

Makkah Nyaris Dihantam Rudal Balistik Houthi Yaman

Milisi pemberontak Houthi Yaman meluncurkan rudal balistik ke arah kota suci Makkah pada hari Kamis. Namun, militer koalisi Arab yang yang dipimpin Arab Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan rudal Houthi yang nyaris menghantam Kota Makkah itu.

Makkah Nyaris Dihantam Rudal Balistik Houthi Yaman

Serangan Houthi dengan target Kota Makkah itu dikonfirmasi militer Saudi yang disiarkan kantor berita negara Saudi, SPA, Jumat (28/10/2016).

Menurut pernyataan militer Saudi, pasukan koalisi Arab menghancurkan rudal balistik Houthi yang sudah melesat 65 km (40 mil) dari kota suci Makkah. Serangan rudal Houthi tidak menimbulkan kerusakan terhadap situs suci umat Islam.


Makkah seperti diketahui merupakan rumah bagi berbagai situs suci dalam Islam, termasuk Masjidilharam.

Sementara itu, kelompok Houthi dalam sebuah pernyataan hari Jumat, mengkonfirmasi tembakan rudal balistik Burkan-1 ke wilayah Arab Saudi. Namun, Houthi mengklaim tembakan rudal balistik mereka diarahkan ke Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, bandara tersibuk Kerajaan Arab Saudi.

Kelompok Houthi telah menguasai sebagian wilayah Yaman utara termasuk Ibu Kota Sanaa bersama dengan sekutunya para loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.  (SindoNews)

Wednesday, October 26, 2016

Bunker Rahasia yang di Klaim Paling Aman untuk Berlindung

APA yang ada di benak Anda ketika mendengar  kata bunker? Bunker selalu identik dengan ruangan rahasia bawah tanah.

Dalam 60 tahun terakhir, banyak negara berlomba-lomba memperkuat fasilitas keamanan. Salah satunya dengan membangun bunker yang biasannya digunakan sebagai basis militer, fasilitas penelitian ataupun sebagai tempat evakuasi jika terjadi ledakan besar, bencana alam, dan peristiwa lain. Berikut 10 bunker bawah tanah rahasia di dunia.


Bunker Rahasia yang di Klaim Paling Aman untuk Berlindung

1. Svalbard Global Seed Vault (Norwegia)
Bunker ini berada di Norwegia, letaknya sekitar 810 mil dari Kutub Utara. Bangunan depannya menyerupai sebuah pintu masuk besar dan didesain seperti semacam tempat evakuasi besar-besaran pada keadaan sangat darurat. Berbagai jenis benih dan bibit tanaman dari berbagai negara disimpan sebanyak mungkin di dalam fasilitas bawah tanah ini. Tujuannya untuk persediaan jika jenis-tanaman-tanaman tersebut mengalami kepunahan akibat ledakan besar atau radiasi nuklir.


2. Denver International Airport (Colorado, AS)
Denver International Airport merupakan salah satu bandara terbesar dan tersibuk di dunia seluas 53 mil persegi yang berada di Colorado, AS. Bandara tersebut dikabarkan memiliki bunker di bawah tanah, meski di atasnya hanya hamparan dataran. Lima bangunan telah dibangun dan di atas bangunan tersebut dibangun bangunan baru

3. Shanghai Complex (China)
Sebagian besar bangunan Shanghai Complex telah dibuat tersembunyi. Satu hal yang diketahui sejumlah media ialah keberadaan bunker di Shanghai Complex dengan luas 1 juta kaki persegi dan mampu menampung hingga 200.000 orang serta memiliki kemampuan menahan ledakan, radiasi nuklir, dan gas beracun

4. Burlington Bunker (Inggris)
Burlington Bunker merupakan kota seluas 35 hektare bekas kota perang dingin dan terletak 100 kaki di bawah permukaan Corsham, Inggris. Tempat tersebut dibangun Pemerintah Inggris pada 1950 dengan kode bernama Burlington. Tempat ini dapat menampung 6.000 orang serta bertahan selama 3 bulan dan dapat menahan serangan nuklir

5. Greenbrier Bunker (Virginia, AS)

Greenbrier Bunker awalnya merupakan bangunan tambahan yang dibangun Pemerintah Amerika Serikat di bawah Hotel Greenbier pada 1958. Mereka diizinkan membangun bunker seluas 120.000 kaki persegi di bawah hotel dan baru terungkap keberadaannya pada 1990. Dikabarkan saat ini bunker tersebut telah dinonaktifkan.

6. Iron Mountain (Massachusetts, AS)

Iron Mountain awalnya merupakan benteng bawah tanah yang dibangun sebuah perusahaan jasa manajemen informasi. Meski pada awalnya tidak untuk dijadikan bunker bawah tanah, namun tempat tersebut memiliki predikat sebagai salah satu tempat paling aman di muka bumi jika terjadi sesuatu dengan luas 10.000 kaki persegi

7. Moscow Metro (Rusia)
Moscow Metro adalah sistem kereta bawah tanah dan sistem bawah tanah besar untuk kereta rahasia serta bunker. Moscow Metro juga merupakan kota tersembunyi di bawah Kota Moskow yang sebagian besar dibangun mantan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin di era Perang Dingin.

8. Raven Rock Mountain Complex (Pennsylvania-Maryland, AS)
Dikenal dengan Site R, terletak di Weynesboro, Pennsylvania, AS. Tempat ini punya julukan underground Pentagon dan memang dibangun untuk menghadapi kiamat. Site R sudah dibangun sejak 1950-an.

Tempat ini konon berisi banyak fasilitas bertahan hidup mulai dari pompa udara sampai lorong-lorong yang berisi kamar-kamar. Site R begitu kuat hingga dikatakan sanggup bertahan dari bom nuklir sekalipun.

9. Cheyenne Mountain (Colorado, AS)
Fasilitas bawah tanah Cheyenne Mountain Complex berada di dekat Colorado Spring, Colorado dan dibangun di dalam bukit bebatuan granit sedalam 2.000 kaki. Bunker yang didesain untuk evakuasi dan menahan serangan militer ini mampu bertahan dari ledakan nuklir berkekuatan 5 megaton.

10. Mount Weather (Virginia, AS)
Mount Weather memiliki fasilitas komando sipil dan bunker bawah tanah serta digunakan sebagai pusat komando untuk Federal Emergency Management Agency (FEMA). Pengumuman yang dibuat Presiden ataupun FEMA selama sistem siaga darurat kemungkinan terbesar berasal dari tempat tersebut. Mount Weather telah diperkaya. Tidak hanya dengan bangunan di atas permukaan, namun juga bawah tanah

Sumber: wonderfulengineering.com

Rusia Ujicoba Rudal Glider Hipersonik Yang Diklaim Kalahkan Sistem Anti-Rudal AS

Pasukan rudal strategis Rusia meluncurkan rudal balistik RS-18 dari glider hipersonik, pada hari Selasa. Glider hipersonik yang bisa membawa hulu ledak nuklir ini diklaim mampu mengalahkan sistem anti-rudal Amerika Serikat (AS).

Uji coba dilakukan pada tengah hari dari sebuah situs dekat kota Yasny, wilayah Orenburg, di Ural selatan. Hulu ledak yang ditembakkan dilaporkan mencapai lapangan tembak Kura di Kamchatka, wilayah Timur Jauh Rusia.


Rusia Ujicoba Rudal Glider Hipersonik Yang Diklaim Kalahkan Sistem Anti-Rudal AS

”Tes itu sukses. Hulu ledak sampai ke lapangan Kura,” demikian laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Russia Today, Rabu (26/10/2016).

Sebuah blog pertahanan populer, MilitaryRussia.ru melaporkan, peluncuran rudal itu dimaksudkan untuk menguji hulu ledak dari glider hipersonik Rusia yang saat ini dikenal sebagai “object 4202”, atau Aeroballistic Hypersonic Warhead.


Beberapa negara sejatinya juga sedang mengembangkan teknologi glider hipersonik. AS misalnya, memiliki HTV-2, sebuah perangkat yang dikembangkan oleh DARPA yang sudah menjalani dua uji coba.

China juga mengembangkan teknologi serupa yang dinamai DF-ZF. Beijing pertama kali mengkonfirmasikan uji coba glider hipersoniknya pada 2014. India juga sedang mempelajari teknologi pesawat hipersonik, tapi tidak dengan pengembangan hulu ledak rudal strategisnya.

Object 4202 disebut-sebut dirancang untuk menjadi perangkat generasi rudal strategis berat Rusia RS-28 Sarmat atau yang dikenal sebagai rudal “Setan 2”. Foto rudal “Setan 2” beberapa hari lalu dirlis online oleh Rusia yang diklaim mampu menghancurkan wilayah seukuran Texas maupun Prancis hanya dalam serangan tunggal.  (SindoNews)

Rusia Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali ke Laut Baltik

Rusia dilaporkan mengirimkan dua kapal perang berpeluru kendali mematikan yang mempunyai kemampuan mencapai Eropa ke Laut Baltik. Pengiriman dua kapal perang ini dilakukan ditengah persiapan NATO mengirimkan ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.

Rusia Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali ke Laut Baltik

Dua kapal perang tersebut awalnya adalah bagian dari armada kapal perang yang dikirimkan ke Laut Mediterania. Mereka berencana mengisi bahan bakar di Spanyol sebelum melanjutkan perjalanan menuju Suriah. Namun kapal itu malah bergerak ke Laut Utara,melewati Great Belt sekitar Denmark dan ke Laut Baltik.

Diyakini kapal-kapal itu sedang dalam perjalanan ke kantong Rusia di Baltik, Kaliningrad, yang baru-baru ini memiliki sejumlah rudal mematikan. "Dengan munculnya dua kapal kecil yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Kalibr, Armada kapal itu berpotensi menargetkan basis militer Eropa di utara," ucap sebuah sumber seperti dikutip dari Express, Kamis (27/10/2016)


Dylan White, yang bertindak sebagai juru bicara NATO mengatakan: "Angkatan Laut NATO sedang memantau kegiatan ini di dekat perbatasan kita."

Sedangkan seorang analis pertahanan dari Atlantic Council Digital Forensik Research Lab, menambahkan: "Penambahan rudal Kalibr akan meningkatkan jangkauan serangan bukan hanya dari Armada Baltik, tapi pasukan Rusia di kawasan Baltik, lima kali lipat. Dua korvet kecil, dengan kemampuan rudal nuklir modern mereka, mungkin belum memberikan dampak yang luar biasa untuk ukuran mereka di Baltik."

Armada ini menjadi berbahaya setelah diatur untuk menerima lebih lanjut tiga kapal perang bersenjata dengan rudal yang sama pada akhir 2020.

Hubungan Rusia dengan sejumlah negara Baltik menjadi lebih dan lebih menegangkan dalam beberapa bulan terakhir karena Rusia mencoba untuk memamerkan kekuatan militernya.  (SindoNews)

Enam Negara NATO Siap Kirim Kekuatan Penuh ke Laut Hitam

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg menyatakan enam negara anggota organisasi itu siap mengirimkan unit angkatan laut mereka ke Laut Hitam pada 2017 mendatang. Enam negara itu diantaranya adalah Amerika Serikat (AS), Turki, dan Polandia.

Enam Negara NATO Siap Kirim Kekuatan Penuh ke Laut Hitam

Stoltenberg mencatat kemajuan dalam memperkuat kehadiran NATO di wilayah Laut Hitam. "Dengan kerangka brigadi multinasional yang dipimpin Rumania di darat dan kami sedang bekerja pada langkah-langkah di udara dan laut," seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (27/10/2016).

Stoltenberg mengatakan beberapa negara anggota menunjukkan kesediannya untuk berkontribusi menunjukkan kehadiran NATO di wilayah Laut Hitam di darat, laut, dan di udara termasuk Kanada, Jerman, Belanda, Polandia, Turki dan Amerika Serikat. "Sekutu lain juga melihat bagaimana mereka bisa berkontribusi," tambahnya.


Rencana pada peningkatan kehadiran Laut Hitam akan diselesaikan selama pertemuan lain pada menteri NATO pada bulan Februari. Berikut reunifikasi Crimea dengan Rusia, NATO telah semakin khawatir tentang Laut Hitam berubah menjadi "danau Rusia."

Stoltenberg juga mengatakan bahwa 17 negara NATO akan mendelegasikan unit mereka untuk bergabung dengan empat batalyon multinasional di darat untuk dikerahkan di Polandia dan Negara Baltik awal tahun depan. Batalyon akan dipimpin oleh AS, Inggris, Kanada dan Jerman, sedangkan negara-negara pengirim pasukan mereka termasuk Perancis, Polandia, Albania, Rumania, Kroasia dan lain-lain.

Stoltenberg menekankan bahwa NATO sedang memantau pergerakan kapal Rusia di Laut Baltik. "Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa dua kapal perang Rusia baru-baru ini memasuki Laut Baltik, dan NATO memantau gerakan ini dengan cara yang selalu kita lakukan," katanya.

Namun Stoltenberg menekankan bahwa, meskipun terjadi penumpukan pasukan di Eropa Timur, aliansi siap berdialog dengan Moskow. "Kami prihatin tentang perilaku Rusia. Dialog Bur bahkan lebih penting ketika ketegangan semakin tinggi. Dan NATO siap untuk mengadakan pertemuan duta besar dari Dewan NATO-Rusia dalam waktu dekat," katanya.  (Sindonews)